TIMIKA, PAPUA — Terletak di ketinggian antara 4.300 hingga 4.500 meter di atas permukaan laut, New Zealand Pass dikenal sebagai salah satu titik paling menantang dalam pendakian menuju Puncak Carstensz Pyramid. Medannya terjal, udara sangat tipis, dan hampir tidak ada vegetasi di sekelilingnya. Jalur ini bukan hanya menguras fisik, tetapi juga menguji mental dan ketahanan setiap pendaki.

New Zealand Pass merupakan titik temu tiga jalur utama pendakian dari Sugapa, Soanggama, dan Singa. Para pendaki dari arah berbeda biasanya akan berkumpul di sini sebelum melanjutkan ke Basecamp Danau-danau, titik terakhir sebelum serangan puncak (summit attack) dilakukan.

Dingin dan Gersang, Tanpa Ampun

Ketika sampai di New Zealand Pass, pemandangan yang disambut bukanlah pepohonan atau padang rumput pegunungan. Sebaliknya, bentangan bebatuan tajam dan permukaan yang tidak stabil menjadi ciri khas jalur ini. Di beberapa titik, pendaki harus melangkah dengan sangat hati-hati karena pijakannya hanya berupa kerikil lepas.

“Kami harus benar-benar fokus. Angin kencang dan medan yang tidak stabil membuat satu langkah salah bisa berbahaya,” ujar Junaidi (37), pendaki asal Surabaya yang berhasil menyelesaikan ekspedisi Carstensz melalui jalur Sugapa.

Suhu udara yang ekstrem menjadi tantangan tersendiri. Meski matahari tampak bersinar terang, hawa dingin tetap menggigit, apalagi saat angin berhembus kencang. Di sinilah banyak pendaki yang terkecoh. Mereka mengira sinar matahari berarti suhu mulai hangat, lalu membuka jaket. Padahal angin di New Zealand Pass bisa menusuk hingga ke tulang.

Puncak Carstensz Terlihat, Tapi Masih Jauh

Satu hal yang membuat semangat para pendaki bertahan adalah ketika puncak Carstensz mulai terlihat dari kejauhan. Bentuknya unik, runcing dan bergerigi seperti gergaji, menjadi penanda bahwa misi mereka semakin dekat.

Namun, perjalanan belum selesai. Dari New Zealand Pass, pendaki masih harus melanjutkan perjalanan menuju Basecamp Danau-danau, yang memakan waktu sekitar satu hari. Basecamp ini menjadi titik persiapan terakhir sebelum menaklukkan puncak setinggi 4.884 mdpl itu.

Tidak Semua Bisa Melewati Jalur Ini

New Zealand Pass sering disebut sebagai titik seleksi alami. Banyak pendaki yang kelelahan secara fisik dan mental memilih berhenti di sini. Jalur ini menjadi batas antara mereka yang siap untuk lanjut dan mereka yang harus menyerah.

“Kalau sudah sampai sini, artinya kamu punya 80% peluang untuk mencapai puncak. Tapi 20% sisanya ditentukan oleh kesiapanmu menghadapi dingin dan oksigen yang makin tipis,” ungkap Rinto, pemandu lokal dari Timika yang sudah lebih dari 15 kali memandu ke Carstensz.

Medan naik turun, batu-batu tajam, hingga potensi badai dadakan membuat pendakian di jalur ini harus direncanakan dengan matang dan dilakukan dengan tim profesional.

Pilih Mitra Pendakian yang Tepat, Jangan Ambil Risiko

Melihat tingkat kesulitan New Zealand Pass dan medan sekitar Puncak Carstensz, pemilihan operator ekspedisi menjadi hal yang sangat krusial, sangat penting bagi calon pendaki untuk memilih operator tur yang profesional dan berpengalaman. Salah satu operator terpercaya yang telah lama mengantarkan pendaki dari dalam dan luar negeri ke puncak Carstensz adalah Adventure Carstensz.

Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di lapangan, tim Adventure Carstensz memiliki pemandu lokal yang sangat mengenal karakteristik medan Papua. Selain itu, mereka menyediakan logistik, briefing keselamatan, serta dokumentasi perjalanan yang profesional dan berkesan.

Ingin menjajal jalur legendaris New Zealand Pass dan berdiri di titik tertinggi Indonesia?
Adventure Carstensz siap menjadi mitra ekspedisi Anda ke Puncak Carstensz dengan aman, nyaman, dan penuh pengalaman tak terlupakan.

📲 Hubungi kami melalui Instagram @adventurecarstensz
🌐 Atau kunjungi website resmi untuk informasi jadwal pendakian tahun 2025.

Adventure CarstenszKarena Puncak Tertinggi Layak Dicapai Bersama yang Terbaik.

id_IDIndonesian