Garam gunung ini terletak pada ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berasal dari tanah yang kemudian bercampur dengan aliran sungai. Jika umumnya garam ditemukan di daerah pesisir, fenomena ini berbeda di Desa Ugimba, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Garam tersebut berbentuk seperti batu, di mana bagian bawahnya digerus hingga menghasilkan butiran-butiran garam berwarna putih dengan rasa asin yang khas.

Garam gunung ini telah ada sejak dahulu kala dan digunakan sebagai bumbu masak oleh masyarakat setempat. Keberadaannya dianggap sebagai berkah dari Tuhan bagi suku Moni yang bermukim di Desa Ugimba dan sekitarnya. Hal ini sangat berarti bagi mereka, mengingat jarak dari desa ke pantai mencapai ribuan kilometer, sehingga memperoleh garam dari laut hampir mustahil.

Proses pembuatan garam gunung ini masih dilakukan secara tradisional. Pertama, air garam yang mengalir dari sungai akan ditimba dan dimasukkan ke dalam wadah besar. Dahulu, wadah ini terbuat dari batu, tetapi seiring perkembangan zaman, banyak anggota suku Moni yang merantau ke kota dan kembali dengan membawa panci untuk digunakan dalam proses memasak garam. Setelah dimasukkan ke dalam panci, air garam dimasak dengan suhu yang sangat tinggi, mencapai sekitar 1.000 derajat Celsius. Proses pemanasan ini menyebabkan air menguap, meninggalkan endapan garam yang mengeras menjadi garam batu. Rasa garam ini tidak jauh berbeda dengan garam laut, dan inilah satu-satunya bumbu masak yang digunakan oleh masyarakat di Ugimba.

Namun, hingga saat ini, belum ada perhatian atau bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan garam gunung ini menjadi usaha ekonomi kreatif bagi masyarakat di Ugimba. Padahal, jika dikelola dengan baik, garam gunung ini berpotensi menjadi produk unggulan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dapat dipasarkan lebih luas sebagai komoditas khas Papua. Dukungan dalam bentuk pelatihan, peralatan modern, dan akses pasar sangat diperlukan agar masyarakat dapat mengoptimalkan sumber daya alam ini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.